Kamis, 25 April 2013

WAJAH DEMOKRASI




Sedikit demi sedikit kini wajah asli demokrasi sudah mulai terbuka seutuhnya. Ide yang begitu diagung agungkan ini tidak lebih sebuah ide sampah yang menjijikkan. Pasalnya, ide yang melekat di dalam dirinya sebuah paham kebebasan, baik itu kebebasan kepemilikan (freedom of ownership),  kebebasan berpendapat (freedom of speech), kebebasan beragama (freedom of religion) dan kebebasan berekspresi, sangat mudah digunakan untuk kepentingan Barat terhadap negeri-negeri islam.
Demokrasi yang katanya pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat ini sejatinya adalah ide busuk yang digunakan sebagai alat penjajahan Negara kampiun Demokrasi tersebut terhadap negeri-negeri berkembang khususnya negeri-negeri Islam. Itulah mengapa George W Bush saat menjadi presiden Amerika Serikat pernah berpidato di depan para petinggi Amerika Serikat“ jikalau sekiranya kita ingin melindungi Amerika dalam jangka panjang, maka sebarkanlah demokrasi dan kebebasan”. Tentunya, dalam pidato tersebut Bush junior sangat memahami bahwa sesungguhnya eksistensi Amerika Serikat sebagai Negara Adidaya saat ini tetap akan bertahan jika Ide Demokrasi dan kebebasan tetap dipertahankan dan disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia.  Lihatlah saat ini, dengan alasan Kebebasan kepemilikan yang dibekingi undang-undang Privatisasi, Amerika serikat melalui Perusahaan-perusahaan mereka seperti FREEPORT, Exon Mobile, dll mengeksploitasi sumber daya alam negeri-negeri islam. Mereka menguras habis kekayaan Alam kaum muslimin kemudian menjualnya kembali kepada kaum muslimin dengan harga yang begitu mahal.
Melalui Lembaga-lembaga Internasional seperti PBB - yang katanya menjujung tinggi nilai-nilai Demokrasi- mereka mendikte setiap kebijakan ekonomi dan politik di Negeri-negeri muslim dan penguasa muslim dipaksa untuk tunduk terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui lembaga tersebut, mereka menyerahkan tanah palestina ke tangan orang-orang yahudi yang terbuang. Bahkan sampai saat ini, kaum muslimin terus dibunuh dan diusir dari Negeri mereka sendiri. Dan melalui lembaga itu pula, mereka memaksa penguasa Indonesia agar melepaskan timor-timor dari pangkuan bumi pertiwi dengan alasan setiap orang memiliki hak untuk merdeka dan menentukan nasib sendiri. Hal tersebut tentunya akan sangat berbeda jika terjadi di negara-negara barat.
Fakta saat inipun membuktikan, dengan dalih kebebasan berekspresi dan berpendapat Sam bacile warga amerika serikat keturunan yahudi membuat sebuah film “Inocent of muslims” film yang berdurasi dua jam tersebut menggambarkan Nabi Muhammad SAW yang begitu dimuliakan dan dicintai umat islam sebagai lelaki hidung belang dan suka melakukan pelecehan seksual terhadap anak (pedofil)_Naudzubillah. Anehnya, Menanggapi film tersebut Pemerintah Amerika melalui menteri luar Negerinya Hilary Clinton, bukannya melarang malah mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Sam bacile tidaklah melanggar hukum.
 Padahal disisilain, ketika umat islam menuntut diterapkannya syariat islam di negeri mereka sebagai pengganti sistem kapitalisme yang rusak, mereka dicap sebagai radikal bahkan teroris yang harus diperangi. Mereka menuduh umat islam sebagai orang yang tidak toleran karena menolak keberadaan Ahmadiyah yang sesat dan menyesatkan. Tetapi disisi lain di Negara yang katanya kebebasan dijamin, melarang kaum muslimin mendirikan masjid, bahkan di prancis kaum muslimah dilarang menggunakan jilbab. Mereka memaksa umat islam agar tidak melanggar HAM (Hak Asasi Manusia) tetapi disisi lain dengan berbagai macam alasan mereka memborbadir Afganistan dan Irak yang merenggut berjuta nyawa kaum muslimin.
            Ironisnya, ada saja kaum muslimin yang tidak membuka mata melihat realitas tersebut. Bahkan mereka dengan bangganya mengklaim diri sebagai orang yang paling demokratis. Kaum muslimin tanpa ada rasa malu masih terus mengadopsi bahkan memperjuang ide sampah tersebut. Anehnya sebuah gerakan yang menamakan diri sebagai parta islam juga masih terus mengagungkan ide Demokrasi dan mengatakan Islam sama dengan Demakrasi. Seolah mereka tidak pernah memetik pelajaran dari fakta yang terus dipertontonkan barat kepada mereka. Fakta yang begitu jelas terlihat di depan mata kaum muslimin bahwa demokrasi adalah ilusi untuk kaum muslim.

Wahai kaummuslimin
Seharusnya fakta tersebut semakin membuka mata anda bahwa sesungguhnya demokrasi yang selama ini terus dipropagandakan oleh Negara-negara barat tidak lebih sebuah ide sampah busuk yang digunakan sebagai alat penjajahan. Demokrasi hanya akan digunakan untuk kepentingan barat bukan untuk kaum muslimin.
Seharusnya fakta tersebut juga semakin membuat anda sadar bahwa  ide sampah tersebut tidak pantas untuk diterapkan apalagi diperjuangkan.Sesungguhnya umat ini sudah muak dengan Demokrasi hanya karena penguasa-penguasa merekalah sehingga mereka terpaksa untuk mengambilnya. maka sampah demokrasi seharusnya anda masukkan ke tong sampah peradaban dunia dan anda mengambil islam sebagai sebuah ide yang pantas untuk diperjuangkan dan diterapkan. Saatnya Khilafah memimpin Dunia. (KEN Abdullah Timur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar