Sedikit demi sedikit kini wajah
asli demokrasi sudah mulai terbuka
seutuhnya. Ide yang begitu diagung agungkan
ini tidak lebih sebuah ide sampah yang menjijikkan. Pasalnya, ide yang melekat
di dalam dirinya sebuah paham kebebasan, baik itu kebebasan kepemilikan
(freedom of ownership), kebebasan berpendapat
(freedom of speech), kebebasan beragama (freedom of religion) dan kebebasan berekspresi,
sangat mudah digunakan untuk kepentingan Barat terhadap negeri-negeri islam.
Demokrasi yang katanya pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat ini sejatinya adalah ide busuk yang digunakan
sebagai alat penjajahan Negara kampiun Demokrasi tersebut terhadap negeri-negeri
berkembang khususnya negeri-negeri Islam. Itulah mengapa George W Bush saat menjadi
presiden Amerika Serikat pernah berpidato di depan para petinggi Amerika
Serikat“ jikalau sekiranya kita ingin melindungi Amerika dalam jangka panjang,
maka sebarkanlah demokrasi dan kebebasan”. Tentunya, dalam pidato tersebut Bush
junior sangat memahami bahwa sesungguhnya eksistensi Amerika Serikat sebagai
Negara Adidaya saat ini tetap akan bertahan jika Ide Demokrasi dan kebebasan tetap
dipertahankan dan disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia. Lihatlah saat ini, dengan alasan Kebebasan
kepemilikan yang dibekingi undang-undang Privatisasi, Amerika serikat melalui
Perusahaan-perusahaan mereka seperti FREEPORT, Exon Mobile, dll mengeksploitasi
sumber daya alam negeri-negeri islam. Mereka menguras habis kekayaan Alam kaum
muslimin kemudian menjualnya kembali kepada kaum muslimin dengan harga yang
begitu mahal.
Melalui Lembaga-lembaga Internasional seperti PBB
- yang katanya menjujung tinggi nilai-nilai Demokrasi- mereka mendikte setiap
kebijakan ekonomi dan politik di Negeri-negeri muslim dan penguasa muslim
dipaksa untuk tunduk terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui lembaga
tersebut, mereka menyerahkan tanah palestina ke tangan orang-orang yahudi yang
terbuang. Bahkan sampai saat ini, kaum muslimin terus dibunuh dan diusir dari
Negeri mereka sendiri. Dan melalui lembaga itu pula, mereka memaksa penguasa
Indonesia agar melepaskan timor-timor dari pangkuan bumi pertiwi dengan alasan
setiap orang memiliki hak untuk merdeka dan menentukan nasib sendiri. Hal
tersebut tentunya akan sangat berbeda jika terjadi di negara-negara barat.
Fakta saat inipun membuktikan, dengan dalih kebebasan
berekspresi dan berpendapat Sam bacile warga amerika serikat keturunan yahudi membuat
sebuah film “Inocent of muslims” film yang berdurasi dua jam tersebut menggambarkan
Nabi Muhammad SAW yang begitu dimuliakan dan dicintai umat islam sebagai lelaki
hidung belang dan suka melakukan pelecehan seksual terhadap anak
(pedofil)_Naudzubillah. Anehnya, Menanggapi film tersebut Pemerintah Amerika
melalui menteri luar Negerinya Hilary Clinton, bukannya melarang malah
mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Sam bacile tidaklah melanggar hukum.
Padahal disisilain, ketika umat islam menuntut diterapkannya syariat islam di
negeri mereka sebagai pengganti sistem kapitalisme yang rusak, mereka dicap sebagai radikal bahkan teroris yang harus diperangi. Mereka menuduh umat islam sebagai orang
yang tidak toleran karena menolak keberadaan Ahmadiyah yang sesat dan menyesatkan. Tetapi disisi lain di Negara
yang katanya kebebasan dijamin, melarang kaum muslimin mendirikan masjid, bahkan di prancis kaum muslimah dilarang menggunakan jilbab. Mereka memaksa umat islam agar
tidak melanggar HAM (Hak Asasi
Manusia) tetapi disisi lain dengan berbagai macam alasan mereka memborbadir Afganistan dan Irak yang merenggut berjuta nyawa kaum muslimin.
Ironisnya, ada saja kaum muslimin yang
tidak membuka mata melihat realitas tersebut. Bahkan mereka dengan bangganya mengklaim diri sebagai
orang yang paling demokratis. Kaum muslimin tanpa ada rasa malu masih terus mengadopsi bahkan memperjuang ide sampah tersebut. Anehnya sebuah
gerakan yang menamakan diri sebagai parta islam juga masih terus mengagungkan
ide Demokrasi dan mengatakan Islam sama dengan Demakrasi. Seolah mereka tidak pernah
memetik pelajaran dari fakta yang terus dipertontonkan barat kepada mereka. Fakta
yang begitu jelas terlihat di depan mata kaum muslimin bahwa demokrasi adalah ilusi
untuk kaum muslim.
Wahai kaummuslimin
Seharusnya fakta tersebut semakin membuka mata anda
bahwa sesungguhnya demokrasi yang selama ini terus dipropagandakan oleh
Negara-negara barat tidak lebih sebuah ide sampah busuk yang digunakan sebagai alat
penjajahan. Demokrasi hanya akan digunakan untuk kepentingan barat bukan untuk kaum
muslimin.
Seharusnya fakta tersebut juga semakin membuat anda
sadar bahwa ide sampah tersebut tidak pantas
untuk diterapkan apalagi diperjuangkan.Sesungguhnya umat ini sudah muak dengan
Demokrasi hanya karena penguasa-penguasa merekalah sehingga mereka terpaksa
untuk mengambilnya. maka sampah demokrasi seharusnya anda masukkan ke tong
sampah peradaban dunia dan anda mengambil islam sebagai sebuah ide yang pantas untuk
diperjuangkan dan diterapkan. Saatnya Khilafah memimpin Dunia. (KEN Abdullah
Timur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar