Oleh : Muh Fairus
Azzam (Pengurus KOPENDIS SULTRA)
Sobat muda yang
luar biasa, kita tentu sering kan melihat kupu-kupu. Kita tahu betul hewan
cantik ini. Punya warna yang indah. Berwarna-warni, terbang dengan anggun dan
enak dipandang mata. Itulah kupu-kupu. Meski berasal dari ulat yang menggelikan
dan dari kepompong, tapi luar biasa kebesaran Tuhan yang menciptakan. Dari
sesuatu yang tidak enak dilihat menjadi sesuatu yang beautyful gitu.
Kita juga sering mendengar kupu-kupu malam. Yach, Bagi kawula muda-mudi neh, ungkapan ini kayaknya menjadi topik bahasan sehari-hari,
siapa yang ga kenal kupu-kupu malam. Itu
kan salah satu judul lagu dari grup band peter pan. Yups, tidak salah lagi.
Kupu-kupu malam adalah istilah baru yang
ga ada di jaman nabi. Jelaslah,.. ga ada juga di jaman siti nurbaya. Apa iya
yah? Ember… kalo nda salah dengar neh, istilah itu adalah ungkapan untuk para
wanita yang menjajakan dirinya di pinggir jalan. Singkatnya, pelacur (maaf yach ga sengaja, eh ga ada maksud).
Maksud aku, PSK ( Perempuan Senang Kenalan). Salah yach??? Pekerja Seks Komersial.
Dari gambaran di
atas, bisa kita tahu bahwa kupu-kupu itu identik dengan kaum hawa alias
perempuan. Nah, apa hubungannya dengan “semangat kupu-kupu” ???!!!...
Okey, here we go…
Ehm, sobat, aku mw cerita nih. Aku mau ajak kamu untuk melihat kenyataan bukan fiksi, bukan pula dongeng. Begini
ceritanya,
“Di sebuah
negeri bebek, negeri yang mayoritas penduduknya muslim, penduduk muslim
terbesar di dunia. Negeri itu dikenal sebagai negeri tempe karena konsumen
tempe terbesar. Negeri itu juga dikenal sebagai penghasil minyak dan memiliki
sumber daya alam yang sangat melimpah. Kekayaan alamnya menjadi daya tarik
tersendiri. Kekayaannya mampu menarik negeri-negeri tetangga untuk sedikit
merasakannya. Turut menikmati kekayaan itu. Tak sedikit negeri-negeri tetangga
yang selalu merayu, membujuk, dan mempengaruhi sang kuasa negeri itu. Bukan
Cuma itu bro, ironisnya, di balik kekayaan itu negeri ini dikenal sebagai
negeri gagal. Yah, di negeri itu banyak terjadi kerusuhan, kemiskinan,
kelaparan, pemerkosaan, korupsi paling tinggi, aborsi, freesex dan kekacauan.
Parahnya, negeri ini di sebut sebagai sarang teroris oleh negeri kafir
penjajah.
Inilah realitas negeri bebek yang parah.
Melihat kondisi
itu, bukan hal yang lumrah alias tabu and asing lagi bagi kawula muda termasuk
para akademisi, intelektual, ulama and pengamat politik untuk sibuk membahas
ini. Meski begitu, jangan heran jika masih ada sebagian besar kawula muda yang
cuek bebek. Malas tahu or apatis. Hiks,hiks,hiks. Kasihan yah negeri bebek, di tengah “kegalauan” negeri itu, di tengah
ironisnya negeri itu, di tengah carut marutnya dan di tengah kemorosatannya. Sebagian
besar kawula mudanya cuma diam membisu,
kegagahannya and keperkasaannya berubah menjadi “kelebaian” alias kawula muda yang ciut nyali, lembek, loyo, anak
mami, manja and banci. Sorry yah, ini fakta bukan mimpi. Coba lihat kawula muda
di negeri itu, di sore hari hanya sibuk duduk di pinggir jalan gak jelas yang
di bikin, nyanyi – nyanyi lagu cengeng, nonton nonstop di depan TV, Cuma sibuk
baca komik anak-anak. Hmmm, masih banyak lagi yang nda mungkin aku sebut satu
per satu.
Padahal,
semangat atau spirit kawula muda terkhusus bagi kaum adam tak bisa dipungkiri
lagi. Jiwa membara di usia ini cukup mengagumkan. Betapa tidak, Soekarno aja,
presiden no 1 RI pernah berucap “ BERIKAN AKU SEPULUH PEMUDA, MAKA AKAN KU UBAH
DUNIA INI”. Di sisi lain, sahabat Rasulullah SAW, sang kekasih and revolusioner
sejati kita sebagian besar adalah PEMUDA.
Para pemuda
khususnya mahasiswa sebagai agent of
change seharusnya menjadi garda terdepan dalam perubahan negeri dan dunia ini
menjadi lebih baik. Para pemuda saat ini seharusnya tidak mudah menggadaikan
idealismenya. Para pemuda juga seharusnya tidak mudah larut oleh peradaban
sampah yang ada saat ini. Kekuatan para pemuda sejatinya bisa menjadi sumber
cahaya baru demi kegemilangan negeri ini.
Semangat kupu-kupu
alias semangat kewanitaan yang lemah lembut harapnya tidak dimiliki oleh pemuda
sejati. Semangat kupu-kupu yang serba lebay juga tidak layak dimiliki oleh kaum
adam. Banyaknya tayangan TV yang serba glamour and hura-hura itu tidak boleh
menjadi tontonan para pemuda.
Wahai pemuda
tangguh, bangunlah dari tidurmu. Lihatlah kenyataan ini. Kenyataan negeri yang
rapuh, negeri yang bobrok, negeri yang gagal, negeri yang jauh dari kemajuan yang
sangat mengharapkan uluran tanganmu. Hari ini dan esok, dunia ini tidak
mengharapkan orang-orang yang malas, pemuda yang lemah dan tak memiliki visi
hidup yang jelas.
Wahai para
pemuda. Segala kerapuhan itu, kerapuhan negeri, kerapuhan masyarakat, kerapuhan
individu-individu di dalamnya tidaklah semata kesalahan Anda. Lingkungan yang
terbentuk saat ini adalah lingkungan peradaban barat. Peradaban itu telah
melalaikan Anda. Peradaban itu lahir dari hasil pemikiran manusia yang
terbatas, lemah dan tergantung. Kehudupan kita yang baik sangat tidak
ditentukan oleh peradaban busuk itu. Peradaban kapitalisme demokrasi.
Coba kita
renungkan, kalaulah kita hidup di dunia ini cuma sebentar saja, sangat singkat
dan berakhir, maka ada yang tidak akan pernah berakhir, Dia kekal, abadi, Maha
Pencipta. Dialah Tuhan kita, Allah SWT. Kalaulah kita begitu lemah, terbatas,
dan tergantung, maka ada yang Maha Kuat. Dialah Allah SWT. Keyakinan kita akan
keberadaan-Nya tak mampu tuk diganggu gugat. Keyakinan itu adalah hal yang
mutlak. Jika seperti itu adanya, masihkah kita mencari jawaban atas persoalan
ini kepada peradaban sampah kapitalisme ? TIDAK. Kita hanya mengharapkan solusi
yang datang dari Maha Pemberi Solusi. Dialah Allah SWT. Dia telah mengutus
Rasulullah SAW sebagai pembawa risalah, petunjuk, pedoman, and the view of our
life. Keberadaan beliau telah membuktikan akan lahirnya peradaban emas, peradaban
gemilang, peradaban yang mampu menyatukan umat manusia di belahan dunia ini,
peradaban yang mampu mengatur umat manusia tanpa pandang agama, suku, ras dan
budaya. Pengakuan keberadaanya pula telah mendunia. Itulah PERADABAN ISLAM.
Harapan kita sebagai
pemuda adalah satu. Itulah penerapan syariah islam. Aturan yang hanya datang
dari Yang Maha Pengatur. Perubahan negeri ini tentu hanya akan menjadi baik
jika diatur oleh Peradaban Islam.
Dengan begitu,
tidak ada jalan lain, tidak ada alasan lain kecuali kita sebagai agent of change, agen perubahan senantiasa
mengikuti jalan perubahan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. SANG REVOLUSIONER
SEJATI.
Apakah kita tahu…
Kalau hari ini,
kita masih bisa berbicara, kita masih bisa berteriak, sudahkah kita meneriakkan
solusi demi perubahan yang lebih baik ?
Kalau hari ini,
kita masih bisa mendengar, kita masih bisa merasakan, sudahkah kita mendengar
dan merasakan kebenaran itu ?
Kalau hari ini,
kita masih bisa melangkah, kita masih bisa berlari, sudahkah kita melangkahkan
kaki ini untuk memenuhi panggilan Tuhanmu yang telah menciptakanmu, panggilan
negerimu untuk diubah, panggilan saudaramu untuk diselamatkan, panggilan
anak-anak cucumu untuk dilindungi ?
Semua itu tidak
akan pernah bisa dijawab jika kita masih berdiam diri, maka BERGERAKLAH….
Salam revolusi
putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar